Apakah cinta hanya dipandang dari fisik semata?
Apa cinta hanya dinilai dari apa yang dapat “dia” berikan
untuk kita?
Apakah cinta hanya dilihat dari seberapa sering dia memuji
kita?
Waktu terus berlalu, seiring dengan berjalannya waktu pun
kita semua akan menua. Fisik kita akan melemah, dan tiap sel tubuh kita
perlahan mulai rusak. Fisik kita yang dulu anggun, perlahan akan menampilkan
tanda-tanda penuaan. Perlahan tapi pasti, wajah kita mulai keriput. Ditambah
lagi pergerakan tubuh kita pun akan menjadi lambat. Sekarang, tak ada lagi
wajah cantik nan anggun. Tak ada lagi sosok ganteng yang memikat hati. Ketika
semua itu telah terjadi, apakah kita masih memiliki alasan yang dulu menjadi
landasan kita untuk mencintai orang tersebut? Lantas, apakah alasan kita untuk
mencintainya?
Ingatkah kalian, akan suatu Zat yang menciptakan alam ini?
Cintailah sesuatu karena Allah, Dia yang mengasihi kita.
Memberikan kita izin untuk bernafas tanpa kita minta.
Mengizinkan kita untuk berkedip kapan pun kita mau. Bayangkan lah, ketika kita
tidak bisa bernafas lagi, menahan nafas lima menit saja rasanya seluruh tubuh
ini hampir mati rasa. Bayangkan juga apabila kita tidak diizinkan berkedip
oleh-Nya. Betapa pedihnya mata ini. Jika ingin benar-benar merasakannya, coba
saja praktekkan. :P
Itu baru beberapa contoh saja kenikmatan-kenikmatan kecil
yang diberikan-Nya secara Cuma-Cuma.
Allah tidak membutuhkan cinta kita, karena tanpa cinta kita
pun Allah masih tetap ada. Tapi, kitalah yang membutuhkan cinta-Nya. Tanpa
kasih dan cintanya, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tapi Dia selalu mencintai
kita, meskipun tanpa kita minta. Subhanallah.
Dialah Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Agung, Maha
Melihat. Selalu mengawasi kita, kapanpun, dimanapun. Melalui para malaikat-Nya,
Dia mengawasi kita dan menjaga kita. Raqib dan Atid yang bagaikan CCTV di sisi
kita. Ya, kita tahu ada malaikat yang akan selalu mengawasi kita. Kita tahu dia
akan mencatat dosa kita ketika kita mencontek, mengumpat, dll. Dak kita tahu,
bahwa dosa itu ada, dan setiap yang berdosa akan menebusnya di akhirat nanti.
Kita tahu bahwa kita tak dapat lagi berbohong di sana nanti, di sanalah tempat
di mana kebenaran benar-benar ada. TAPI, KITA HANYA SEKEDAR TAHU! Bukan
meyakini, bukan mempercayai hal-hal tersebut. Ketika kita meyakini dan
mempercayai hal tersebut, masihkah kita berani untuk mencontek, mengumpat,
berbohong, dan hal-hal tercela lainnya. Sudahlah, tak pelu dijawab. Biarkan
hatimu yang menjawabnya. :)
Cintai Allah, sesuatu yang pasti di alam ini. Zat yang selalu
mencintai kita, tanpa melihat fisik kita, tanpa pujian kita pun Allah mencintai
kita, melindungi kita, mengajarkan kita akan hal-hal yang tersembunyi di dunia
ini, melindungi kita dari segala hal-hal buruk.. memberikan kita petunjuk, dan
selalu melihat kita.
Jangan pernah menyakitinya, dan cintailah Allah kembali
setulus Dia mencintai kita :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar