Aku paling suka nyatat quotes yang ada ditiap novel, biar jadi renungan n pelajaran... Here some quotes yang bisa diambil jadi pelajaran dari novel itu (dan yang tercatat jug atentunya, hehehhe) :
Kullil haqqa walau kaana murran
Katakanlah kebenaran walau itu pahit
Katakanlah kebenaran walau itu pahit
Man Shabara Zhafira.
Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan
hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang terjadi ke depan. :)
Syair imam
syafii
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam
di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke
negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti
dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa
setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak kerena diam
tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan
dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kena sasaran
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak
dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum
digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Kullil haqqa walau kaana murran
Katakanlah kebenaran walau itu pahit
Katakanlah kebenaran walau itu pahit
Pasang niat kuat, berusaha keras dan doa
khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini
sunnatullah-hukum Tuhan. ~ Kiai Rais
Jangan berharap dunia yang berubah, tapi
diri kita lah yang harus berubah. Ingat anak-anakku, Allah berfirman, Dia tidak
akan mengubah nasib sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan
perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya
bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang
juga! ~ Kiai Rais
Man thalabal ‘ula sahiral layali.
Siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan, maka bekerjalah samapi jauh malam.
Siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan, maka bekerjalah samapi jauh malam.
...inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas,
kerja keras, doa dan tawakkal. ~ Alif
“Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar.”
“Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.”
“Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.”
“Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar”
“Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.”
“Kerahkan semua kemampuan kalian belajar! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakkal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang berlum berusaha dan tawakal. Ma'annajah, good luck.”
“Anak-anakku, ilmu bagai nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada di tempat yang gelap. Karena itu, bersihkan hati dan kepalamu, supaya sinar itu bisa datang, menyentuh dan menerangi kalbu kalian semua.”
“Siapa yang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid, pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan diganjar dengan gelar syahid, dan berhak mendapat derajat premium di akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired. Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.”
“Imtihan nihai bukan hanya sekadar membuktikan seberapa banyak ilmu yang telah diserap otak, tapi seberapa kuat seorang siswa melawan tekanan waktu, kebosanan, psikologis dan fisik. Siapa yang bisa mengatasi semua faktor itu, maka dia adalah pemenang.”
“Justru
karena ini hal kecil. Jangan sampai dia meremehkan suatu hal, sekecil apapun.”
“Bagi yg punya orangtua, pergunakanlah kesempatan sekarang
ini untuk membalas budi, gembirakan mereka, beri kabar mereka, surati mereka.”
“...melihat sisi positif dari setiap bencana”
“Mungkin beginilah seharusnya ujian disambut, sebuah
perayaan terhadap ilmu. Dengan gempita. Selain itu, aku kira, pesta ujian yang
meriah ini juga dibuat agar kami sekali-kali tidak boleh pernah takut apalagi
trauma dengan ujian. Bahkan diharapkan kami kebal terhadap tekanan ujian dan
bahkan bisa menikmati ujian itu. Apalagi ujian akan terus datang dalam berbagai
rupa sampai akhir hayat kami.”
Syair Abu Nawas
Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan wagfir dzunubi
Fainaka ghafirudz dzanbil aziimi...
Dzunubi mitslu a’daadir rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi wa qad da’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrun faman narju siwaaka
Wahai Tuhanku... aku sebetulnya tak
layak masuk surgaMu
Tapi... aku juga tak sanggup menahan
amuk nerakaMu
Karena itu mohon terima taubatku
ampunkan dosaku,
Sesunguhnya Engkaulah maha pengampun
dosa-dosa besar
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir
pasir
Maka berilah ampunkan oh Tuhanku yang
Maha Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
Sedangkan dosaku terus menggunung
Bagaimana aku menanggungkannya
Wahai Tuhan, hambaMu yang pendosa ini
Datang beersimpuh ke hadapan-Mu
Mengakui segala dosaku
Mengadu dan memohon kepada-Mu
Kalau Engkau ampuni itu karena
Engkau sajalah yang bisa mengampuni
Tapi kalau Engkau tolak, kepada siapa
lagi kami mohon
ampun selain kepada-Mu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar